Sampling
kerja atau biasa disebut work sampling,
Ratio delay, Study atau Random
observation method adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja /operator.
Pengukuran kerja dengan cara ini diklasifikasiakan sebagai pengukuran kerja
secara langsung karena kegiatan pengukuran kerja secara langsung karena
kegiatan pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang
diteliti. (sritomo,1989).
Metode
sampling kerja dikembangkan berdasarkan humum probabilitas atau sampling. Oleh
karena itu, pengamatan terhadap suatu objek yang ingin diteliti tidak perlu
dilaksanakan secara menyeluruh (populasi) melainkan cukup dilaksanakan dengan
mengambil sampel pengamatan yang diambil secara acak (random).
Suatu
sampel yang diambil secara random dari suatu grup populasi yang besar akan
cenderung memiliki pola distribusi yang sama seperti yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila sampel yang dimiliki oleh sampel tersebut tidak akan
jauh berbeda dibandingkan dengan karakteristik dan populasinya.
Banyaknya
pengamatan yang harus dilakukan dalam kegiatan sampling kerja dipengaruhi oleh
dua factor yaitu:
1. Tingkat
kepercayaan (Confidence Level)
2. Tingkat
Keteletian (Degre of Accuracy)
Dengan
mengasusmsikan bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah
Fasilitas
yang akan menganggur (idle) atau
produktif mengikuti pola distribusi normal, maka jumlah pengamatan yang
seharusnya dilaksanakan dapat dicari
berdasarkan formulasi sebagai beikut:
Dimana:
p
= Persentase kegiatan yang diamati (persentase produktif) dalam angka decimal.
k
= Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil.
s
= Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka decimal.
Secara garis besar metode sampling
kerja ini dapat digunakan untuk :
1. Mengukur ratio delay dari sejumlah mesin, operator/ karyawan atas fasilitas kerja lainnya.
2. Menetapkan performance level dan seseorang selama waktu kerja berdasarkan aktu-waktu dimana orang itu bekerja atau tidak bekerja (terutama pekerja manual)
3. Menentukan waktu baku untuk suatu proses operasi kerja.
(Sumber : Wignjoesubroto,Sritomo.2006.Ergonomi study Gerak dan Waktu.Surabaya: ITS)
No comments:
Post a Comment