Laman

Tuesday 26 November 2013

Model-Model Persediaan



Ada 3 macam  model  persediaan  yaitu :
a.       Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (Eoq) Dasar
Model  kuantitas  pesanan  ekonomis  ini  merupakan  salah  satu  teknik  pengendalian yang  paling  tua dan  paling  dikenal  secara  luas. Teknik  ini  relative  mudah  digunakan namun  didasarkan  pada beberapa  asumsi,  yaitu  :
1. Permintaan  diketahui,  tetap , dan  bebas
2. Lead  time, yaitu  waktu  antara  pemesanan  dan  penerimaan  pesanan diketahui da konstan
3. Penerimaan persediaan bersifat  seketika dan lengkap, dengan  kata  lain, persediaan dari sebuah  pesanan  tiba  dalam  suatu  batch sekaligus
4. Diskon karena kuantitas yang besar
5. Biaya variable yang  ada hanyalah biaya pengaturan atau  pemessanan  dan  biaya Menahan atau  menyimpan  persediaan  dari  waktu  ke waktu
6. Kekurangan  atau kosongnya  persediaan dapat  dihindari sepenuhnya  jika  pemesanan dilakukan  pada  waktu yang tepat.
b.      Model kuantitas pesanan produksi
Model kuantitas pesanan produksi merupakan sebuah teknik kuantitas pesanan ekonomis yang diterapkan pada esanan produksi. model ini berguna ketika persediaan terus menerus menumpuk dari waktu ke waktu dan pada saat asumsi kuantitas pesanan ekonomis tradisional berlaku.model ini diperoleh dengan menetapkan bahwa biaya setup atau biaya pemesanan sama denganbiaya penyimpanan, dan ukuran pesanan yang optimum.
c.       Model diskon kuantitas
Diskon kuantitas, merupakan sebuah harga yang dikurangi untuk barang yang dibeli dalam jumlah yang besar. Sudah sangat biasa jika pelanggan membeli dalam jumlah besar akandiberikan diskon. Dalam hal ini, manajemen harus memutuskan kapan dan berapa banyak jumlahpesanan ketika akan diberikan diskon.


posted by:


Manfaat Manajemen Persediaan




Manfaat yang dapat diperoleh dari perencanaan dan mengendalikan persediaan secara wajar. Manajemen persediaan yang layak mempunyai berbagai keuntungan penting, antara lain :
1. Menekan investasi modal dalam persediaan pada tingkat yang minimum
2. Mengeliminasi atau mengurangi pemborosan dan biaya yang timbul dari penyelengaraan persediaan yang berlebihan, kerusakan, penyimpanan, keusangan, dan jarak serta asuransi persediaan
3. Mengurangi risiko kecurangan dan kecurian persediaan
4. Menghindari risiko penundaan produksi dengan cara selalu menyediakan bahan yang diperlukan
5. Memungkinkan pemberian jasa yang lebih memuaskan kepada para pelanggan dengan cara selalu menyediakan bahan/barang yang diperlukan
6. Dapat mengurangi investasi dalam fasilitas dan peralatan pergudangan
7. Memungkinkan pemerataan produksi melalui penyelenggaraan persediaan yang tidak merata sehingga dapat membantu stabilitas pekerjaan
8. Menghindarkan atau mengurangi kerugian yang timbul karena penuruna harga
9. Mengurangi biaya opname fisik persediaan tahunan
10. Melalui pengendalian yang wajar dan informasi yang tersedia untukpersediaan, dimungkinkan adanya pelaksanaan pembelian yang lebih baik untuk memperoleh keuntungan dari harga khusus dan dari perubahan harga
11. Mengurangi penjualan dan biaya administrasi, melalui pemberian jasa/pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan.
Pengelolaan persediaan dikenal dengan fase yang penting dalam proses pengelolaan perusahaan dan mempengaruhi setiap fungsi seperti penjualan, produksi, pembelian, akuntansi, dan administrasi. Pengelolaan yang baik tidak selalu mensyaratkan tingkat persediaan yang rendah.Semuda factor harus dipertimbangkan dan diseimbangkan dengan wajar.

Fungsi Manajemen Persediaan




Sistem pengendalian persediaan dapat didefenisikian sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan.
Mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar  mengakibatkan timbulnya dan menganggur yang besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan (stock-out) karena seringkali bahan/barang tidak dapat didatngkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya pelangan.
Fungsi Persediaan dalam Manajemen Persediaan :
1. Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan
2. Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
3. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (quantity discounts)
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan.

(Sumber:Anonim.http://mapelz.blogspot.com/2012/11/manajemen-persediaan-pengertian-definisi.html)



posted by:

Saturday 23 November 2013

Defenisi Tata Letak Fasilitas


Tata letak atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada merupakan landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Dalam membangun suatu perusahaaan harus sesuai dengan perencanaan dan perancangan yang sesuai dengan syarat pendirian suatu perusahaan. Dengan adanya perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini, diharapkan agar aliran proses serta pemindahan bahan yang ada di dalam suatu perusahaan berjalan dengan lancar. Kelancaran proses produksi dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, perencanaan dan perancangan tata letak fasilitas ini juga berguna untuk mengoptimalkan hubungan antar aktivitas.
Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik. Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik seringkali hal ini akan kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaaan tata letak pabrik yang baru sama sekali.
Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil.
Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya seperti biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. Selain itu biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan pengaturan tata letak pabrik yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian hari.

Sumber : Wignjosoebroto (2009)

posted by:

Paling Sering Dibaca